Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 April 2010

Perjuangan Hukum Keluarga yang Setara di Maroko

Hari Selasa siang, 13 April 2010, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) kedatangan dua orang aktivis perempuan dari Maroko. Mereka adalah Amina dan Rabea Nasiri dari Universitas Demokrasi Perempuan di Maroko. Komnas Perempuan mengadakan diskusi dengan mereka yang juga dihadiri oleh teman-teman aktivis perempuan lainnya termasuk dari ALIMAT. Nur Rofi'ah dari ALIMAT membuatkan catatan diskusinya dan membaginya disini.


Sesi Presentasi:

Maroko adalah sebuah negara berbentuk kerajaan dengan populasi sebanyak 31.993.000 jiwa, lebih banyak sedikit dari populasi Propinsi Jawa Tengah dengan yang memiliki jumlah penduduk 30.775.846 jiwa. Bahasa utamanya adalah Arab dan bahasa Asing terpopulernya adalah Perancis. Penganut Muslim mencapai 99% dengan madzhab sunni. Jadi Muslim Sunni menjadi mayoritas tunggal.

Rabu, 03 Maret 2010

Profil ALIMAT

Penjelasan Nama

ALIMAT adalah gerakan keadilan keluarga Indonesia. Nama ALIMAT (bahasa Arab) adalah bentuk plural (jama’ mu’annats salim) dari bentuk tunggal (mufrad) ‘Alimah yang berarti “perempuan berilmu” atau dengan kata lain “ulama-perempuan.” Nama ini secara sadar dipilih dengan harapan ALIMAT menjadi simpul gerakan pemikiran dan aksi masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga. Pemikiran dan gerakan ALIMAT menjadikan perempuan sebagai subyek dan perspektif sekaligus dalam penciptaan tatanan keluarga yang adil dan setara gender.

Warna ungu dalam logo ALIMAT adalah warna rahim. Rahim—yang juga nama Allah SWT dan berarti kasih sayang--adalah tempat di mana semua manusia pernah singgah lebih dari 8 (delapan) bulan sebelum lahir di dunia. Rahim juga adalah rumah pertama setiap manusia yang berfungsi sebagai pelindung, pemelihara, dan pemupuk kehidupan setiap manusia. ALIMAT secara sengaja memilih warna rahim dengan dua harapan. Pertama, perempuan menjadi subyek dan perspektif untuk penciptaan keadilan dan kemaslahatan. Kedua, gerakan keadilan keluarga Indonesia menjadi rumah kasih sayang yang menjadi pelindung, pemelihara, dan pemupuk kehidupan setiap manusia.